“Fasilitas nirkabelnya bisa dimanfaatkan untuk berbagi koneksi internet sampai delapan perangkat.”
PT Internux secara resmi telah meluncurkan modem Bolt 4G yang diklaim
mampu mencapai kecepatan hingga 72 Mbps. Hal ini berkat penggunaan
teknologi berbasis LTE (Long Term Evolution) yang mampu menyediakan jalur kecepatan tinggi.
Akan tetapi Internux juga menyadari bahwa kecepatan yang didapat sehari-hari mungkin tidak akan setinggi itu. Oleh karena itu, Internux pun menekankan penggunaan kalimat “10x faster Speed” yang menitikberatkan kecepatan yang lebih kencang dibanding koneksi yang ada saat ini. Melihat hal ini tentu saja ekspektasi masyarakat cukup tinggi. Namun, Anda mesti mencobanya sendiri untuk membuktikannya.
Bolt 4G menggunakan modem ZTE MF90 dengan kartu SIM. Kartu ini sudah termasuk dalam paket yang nantinya mesti diaktifkan melalui tautan di situsnya. Produk ini menggunakan satu port micro-USB untuk terkoneksi via kabel ke PC atau notebook. Fasilitas nirkabelnya bisa dimanfaatkan untuk berbagi koneksi internet sampai delapan perangkat.
Pengujian
Pengujian dilakukan menggunakan netbook Intel Atom dan smartphone Android quad-core di berbagai titik lokasi. Pemilihan lokasi dilakukan secara acak yang kami harap sedikit banyak mewakili sebagian wilayah Jakarta. Pengujian dari netbook yang terhubung ke modem menggunakan kabel menghasilkan kinerja yang lebih stabil dibandingkan secara nirkabel. Namun karena keterbatasan waktu dan kondisi, pengujian koneksi via netbook hanya kami lakukan di enam lokasi saja. Sementara pengujian menggunakan smartphone kami lakukan di 46 lokasi wilayah Jakarta.
Hasil yang kami dapat beragam. Kecepatan tertinggi yang berhasil kami dapat via smartphone berada pada lokasi sekitar Gatot Subroto. Hal ini memang tidak terlalu mengherankan mengingat lokasi kantor Bolt sendiri memang berada di daerah tersebut. Sayangnya di wilayah jalan protokol seperti Thamrin, Sudirman, Senayan, Menteng, Tanah Abang, Monas, dan sekitarnya, kecepatan yang didapat berada di bawah dua Mbps. Sepertinya area tersebut terganggu oleh banyaknya gedung serta interferensi sinyal lain, mengingat area tersebut adalah area bisnis yang sangat sibuk.
Secara keseluruhan, dari 46 titik tersebut, hanya sebelas lokasi yang mampu mencapai akses di atas lima Mbps (download dari server Jakarta). Dan tiga belas lainnya berada di kisaran dua sampai lima Mbps. Sisanya, yaitu 22 lokasi berada di bawah kecepatan dua Mbps. Anehnya lagi, kecepatan yang didapat bisa berubah secara drastis jika Anda mengubah posisi meskipun dalam jarak yang tidak terlalu jauh. Jadi penempatan modem sangat berpengaruh untuk mendapatkan kecepatan terbaik.
Besarnya bandwith yang kami catat selalu berubah meskipun dalam posisi yang sama. Perbedaan sedikit memang masih dimaklumi. Namun di hari yang berbeda saat kami lakukan pengujian kembali, terkadang hasilnya tidak konsisten. Misalnya pada lokasi di Kalibata, sempat kami hanya mendapati bandwith di bawah satu Mbps. Tetapi pada hari berikutnya, kami bisa mendapatkan bandwidth sampai empat Mbps (pada jam yang sama). Sepertinya hal ini pun berlaku di wilayah lain, sehingga memang agak sulit untuk menetapkan kecepatan yang bakal didapat pada suatu lokasi.
Plus : Bentuk ringkas dan mungil; penggunaan mudah dan tanpa perlu melakukan konfigurasi; koneksi Wi-Fi bisa dipakai sampai delapan perangkat sekaligus; ada selot memori dan memori internal; harga terjangkau; pilihan paket data beragam.
Minus : Kecepatan yang didapat tidak konsisten.
Hasil Uji
Hasil pengujian ini dilakukan di lima wilayah Jakarta melalui koneksi kabel (USB 2.0) menggunakan netbook berbasis Intel Atom (pengujian dilakukan antara pukul 12.00 hingga 15.00 pada hari kerja)
*Dalam satuan Mbps
**Dalam satuan ms
Data 20 dari 46 lokasi yang berhasil mendapati kecepatan tertinggi selama pengujian menggunakan smartphone di titik-titik tertentu di Jakarta (dilakukan antara pukul 15.00 hingga 21.30 WIB)
*Dalam satuan Mbps
**Dalam satuan ms
Akan tetapi Internux juga menyadari bahwa kecepatan yang didapat sehari-hari mungkin tidak akan setinggi itu. Oleh karena itu, Internux pun menekankan penggunaan kalimat “10x faster Speed” yang menitikberatkan kecepatan yang lebih kencang dibanding koneksi yang ada saat ini. Melihat hal ini tentu saja ekspektasi masyarakat cukup tinggi. Namun, Anda mesti mencobanya sendiri untuk membuktikannya.
Bolt 4G menggunakan modem ZTE MF90 dengan kartu SIM. Kartu ini sudah termasuk dalam paket yang nantinya mesti diaktifkan melalui tautan di situsnya. Produk ini menggunakan satu port micro-USB untuk terkoneksi via kabel ke PC atau notebook. Fasilitas nirkabelnya bisa dimanfaatkan untuk berbagi koneksi internet sampai delapan perangkat.
Pengujian
Pengujian dilakukan menggunakan netbook Intel Atom dan smartphone Android quad-core di berbagai titik lokasi. Pemilihan lokasi dilakukan secara acak yang kami harap sedikit banyak mewakili sebagian wilayah Jakarta. Pengujian dari netbook yang terhubung ke modem menggunakan kabel menghasilkan kinerja yang lebih stabil dibandingkan secara nirkabel. Namun karena keterbatasan waktu dan kondisi, pengujian koneksi via netbook hanya kami lakukan di enam lokasi saja. Sementara pengujian menggunakan smartphone kami lakukan di 46 lokasi wilayah Jakarta.
Hasil yang kami dapat beragam. Kecepatan tertinggi yang berhasil kami dapat via smartphone berada pada lokasi sekitar Gatot Subroto. Hal ini memang tidak terlalu mengherankan mengingat lokasi kantor Bolt sendiri memang berada di daerah tersebut. Sayangnya di wilayah jalan protokol seperti Thamrin, Sudirman, Senayan, Menteng, Tanah Abang, Monas, dan sekitarnya, kecepatan yang didapat berada di bawah dua Mbps. Sepertinya area tersebut terganggu oleh banyaknya gedung serta interferensi sinyal lain, mengingat area tersebut adalah area bisnis yang sangat sibuk.
Secara keseluruhan, dari 46 titik tersebut, hanya sebelas lokasi yang mampu mencapai akses di atas lima Mbps (download dari server Jakarta). Dan tiga belas lainnya berada di kisaran dua sampai lima Mbps. Sisanya, yaitu 22 lokasi berada di bawah kecepatan dua Mbps. Anehnya lagi, kecepatan yang didapat bisa berubah secara drastis jika Anda mengubah posisi meskipun dalam jarak yang tidak terlalu jauh. Jadi penempatan modem sangat berpengaruh untuk mendapatkan kecepatan terbaik.
Besarnya bandwith yang kami catat selalu berubah meskipun dalam posisi yang sama. Perbedaan sedikit memang masih dimaklumi. Namun di hari yang berbeda saat kami lakukan pengujian kembali, terkadang hasilnya tidak konsisten. Misalnya pada lokasi di Kalibata, sempat kami hanya mendapati bandwith di bawah satu Mbps. Tetapi pada hari berikutnya, kami bisa mendapatkan bandwidth sampai empat Mbps (pada jam yang sama). Sepertinya hal ini pun berlaku di wilayah lain, sehingga memang agak sulit untuk menetapkan kecepatan yang bakal didapat pada suatu lokasi.
Plus : Bentuk ringkas dan mungil; penggunaan mudah dan tanpa perlu melakukan konfigurasi; koneksi Wi-Fi bisa dipakai sampai delapan perangkat sekaligus; ada selot memori dan memori internal; harga terjangkau; pilihan paket data beragam.
Minus : Kecepatan yang didapat tidak konsisten.
Hasil Uji
Hasil pengujian ini dilakukan di lima wilayah Jakarta melalui koneksi kabel (USB 2.0) menggunakan netbook berbasis Intel Atom (pengujian dilakukan antara pukul 12.00 hingga 15.00 pada hari kerja)
Lokasi indoor) | Server | Jakarta | Server | Singapura | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Download* | Upload* | Ping** | Download* | Upload* | Ping** | |
Kramat Jati, Jak-Tim | 13,20 | 1,35 | 25 | 4,68 | 0,81 | 95 |
Gatot Subroto, Jak-Sel | 10,04 | 1,85 | 25 | 8,70 | 1,65 | 30 |
Mampang, Jak-Sel | 2,73 | 0,73 | 79 | 2,23 | 0,91 | 80 |
Buncit, Jak-Sel | 4,67 | 1,61 | 55 | 4,62 | 2,41 | 35 |
Kalibata, Jak-Sel | 3,06 | 0,07 | 115 | 4,75 | 0,15 | 40 |
Pond. Pinang, Jak-Sel | 1,13 | 0,18 | 125 | 1,01 | 0,15 | 39 |
**Dalam satuan ms
Data 20 dari 46 lokasi yang berhasil mendapati kecepatan tertinggi selama pengujian menggunakan smartphone di titik-titik tertentu di Jakarta (dilakukan antara pukul 15.00 hingga 21.30 WIB)
Lokasi (outdoor) | Server | Jakarta | Server | Singapura | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Download* | Upload* | Ping** | Download* | Upload* | Ping** | |
Balai Kartini, Gatot Subroto, Jaksel | 17,82 | 3,54 | 11,93 | 3,53 | 98 | |
Sunter, Jakut | 7,12 | 0,55 | 56 | 3,66 | 0,62 | 69 |
Kelapa Gading, Jakut | 4,52 | 1,84 | 121 | 3,74 | 2,83 | 54 |
Dewi Sartika, Jaktim | 3,94 | 0,34 | 74 | 2,16 | 1,01 | 69 |
Pancoran, Jaksel | 2,11 | 1,25 | 30 | 2,67 | 1,34 | 87 |
Cipinang Cempedak, Jaktim | 11,75 | 3,13 | 30 | 9,31 | 3,13 | 58 |
Cempaka Putih, Jakpus | 2,18 | 1,53 | 55 | 1,83 | 1,81 | 58 |
Pasar Minggu, Jaksel | 6,19 | 3,56 | 34 | 5,48 | 3,55 | 56 |
Ragunan, Jaksel | 10,73 | 3,41 | 28 | 10,66 | 3,62 | 48 |
Warung Jati, Jaksel | 4,56 | 2,52 | 52 | 8,30 | 2,43 | 72 |
Pejaten Barat, Jaksel | 8,81 | 2,78 | 33 | 3,08 | 1,45 | 49 |
Cipete, Jaksel | 7,60 | 3,11 | 41 | 5,55 | 2,75 | 57 |
Fatmawati, Jaksel | 2,02 | 0,79 | 42 | 4,00 | 0,95 | 53 |
Pondok Indah, Jaksel | 5,16 | 1,31 | 47 | 8,04 | 1,04 | 65 |
Simprug, Jaksel | 9,28 | 2,61 | 35 | 2,99 | 2,55 | 49 |
Permata Hijau, Jaksel | 4,40 | 2,98 | 48 | 6,97 | 2,81 | 83 |
Pejompongan, Jakpus | 6,08 | 2,21 | 42 | 3,81 | 1,80 | 102 |
Semanggi, Jakpus | 4,01 | 1,78 | 52 | 5,67 | 1,93 | 85 |
Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jaksel | 3,21 | 4,18 | 34 | 3,43 | 3,72 | 6937 |
Duren Tiga, Jaksel | 6,92 | 1,76 | 38 | 6,12 | 1,90 | 112 |
**Dalam satuan ms
Spesifikasi | Bolt 4G LTE |
---|---|
Tipe modem | ZTE MF90 |
Konektivitas | 4G LTE TDD 2300 Mhz |
Port | Micro-USB |
Dukung memori | Micro-SD hingga 32 GB |
Memori internal | Ada, 6 MB |
Kapasitas baterai | 2300 mAh |
Kompatibilitas sistem | Windows XP/Vista/7/8; Mac OS X 10.6/10.7/10.8 |
Paket data | Rp25.000 – 2 GB, Rp45.000 – 4 GB, Rp100.000 – 10 GB, Rp150.000 – 20 GB, Rp200.000 – 30 GB |
Dimensi (plt) | 10 x 5,8 x 1,46 cm |
Bobot | 105 gram |
Situs web | www.boltsuper4g.com |
Garansi | 1 tahun |
Harga (kisaran) | Rp299.000 (termasuk paket data 8 GB) |
Kontak | Internux |
0 Comments